Selasa, 21 Januari 2014

laporan prakerin BANK



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)



Disusun oleh :
LATHIFAH UTAMI
Program Keahlian : Akuntansi
SEKOLAH MENENGAH KEJURUSAN (SMK) NEGERI 1 TAMBUN UTARA



LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN OLEH SEKOLAH

Telah diperiksa dan dinilai oleh Tim Penilai
SMK NEGERI 1 TAMBUN UTARA
Dinyatakan

DITERIMA / DITOLAK
Sebagai salah satu syarat guna mengikuti Ujian Nasional (UN)
Tahun Pelajaran 2013 / 2014
                Menyetujui / Mengesahkan :

Kepala Kompetensi Keahlian RPL                                 Guru Pembimbing PRAKERIN


Siti Aisyah, S.Pd.                                                               Surono Thea Nugroho, S.E.
NIP.197810062009022002

Mengetahui/Menyetujui,
Kepala SMKN 1 Tambun Utara                                          Kepala Hubungan Industri



Nurdin, S.Pd.                                                                      Dra.Supriatin
NIP. 19650702198801004                                             NIP. 196609131997022001

ii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN DI TEMPAT PRAKERIN
DINILAI OLEH TIM PENILAI
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BEKASI UTARA
Sebagai Hasil Laporan Kegiatan PRAKERIN
Dari Tanggal 30 September 2013 s/d Nopember 2013

Menyetujui / Mengesahkan :



Pimpinan/Direktur DU/DI                                                         Pembimbing PRAKERIN













iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH ..............................................................................     ii
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI I ..........................................................................            iii
KATA PENGANTAR .............................................................................................................       iv

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang PRAKERIN ...............................................................................................     1
Tujuan PRAKERIN ...............................................................................................................       2
Tujuan Pembuatan Laporan PRAKERIN ....................................................................   3
Pembatasan Masalah ..........................................................................................................      4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN
Struktur Organisasi ............................................................................................................       5
Kepegawaian .........................................................................................................................        14
Displin Kerja Dan Keselamatan .....................................................................................     15
Visi Dan Misi BTN ................................................................................................................       16
Jenis Bidang Usaha ..............................................................................................................       18
Corporate Social Responsibility Program .................................................................   19

BAB III URAIAN PELAKSANAAN PRAKERIN
Prinsip Kerja ..........................................................................................................................        22
Pelaksanaan Jenis Kegiatan .............................................................................................     22
              Jenis Kegiatan .........................................................................................................     22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ...........................................................................................................................................         23
Pembahasan ...........................................................................................................................        23
BAB V PENUTUPAN
Simpulan ..................................................................................................................................        24
Saran .........................................................................................................................................         24

DOKUMENTASI ...............................................................................................   25


KATA PENGANTAR



Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang diselenggarakan oleh SMKN 1Tambun Utara.
Adapun maksud dan tujuan pembuatan laporan ini yaitu sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan peserta Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2013 / 2014 dan sebagai bukti bahwa penulis telah menyelesaikan PRAKERIN di PT. Bank Tabungan Negara (BTN), Persero dari tanggal 02 September 2013 sampai Oktober 2013.
Dalam menyelesaikan laporan ini, penulis telah menerima bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Tanpa bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, mungkin penulis akan mendapaknya kesulitan dalam penyusunan laporan ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.         Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
2.         Kedua orang tua yang telah memberikan doa restu dan amanat.
3.         Bapak Nurdin,S.Pd,  Selaku Kepala SMK Negeri 1 TambunUtara.
4.         Ibu Hj. Siti Madinatul Munawaroh, S.Pd. Selaku Kepala Hubungan Industri SMK Negeri 1 Tambun Utara.
5.         Bapak Surono Thea,S.E Selaku Pembimbing serta Wali Kelas.
6.         Bapak Tommy Haryanto, Selaku Kepala Bag. Loan Admin serta sebagai pembimbing perusahaan.
7.         Seluruh staff dan karyawan PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Persero, yang telah memberi bantuan serta bimbingan dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).



vi



Dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dalam bentuk penulisan maupun penyajiannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar kelak penulis lebih sempurna di masa depan.
Akhir kata, besar harapan penulis semoga Laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya serta menjadi tambahan ilmu bagi kita semua. Amin.

Bekasi, 02 Oktober 2013


(Penulis)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang PRAKERIN
Pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) sebagai perwujudan kebijaksanaan dari kerja sama dalam proses pelaksanaannya di laksanakan pada dua tempat yaitu di sekolah dan di dunia Usaha/Industri/Lembaga. Upaya di atas dilaksanakan dalam meningkatkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Studi Keahlian Akuntansi guna mencapai tujuan relevansi pendidikan dengan tuntunan kebutuhan kerja. Selain itu yang diharapkan dari kegiatan penyelenggaraan praktek di Dunia Usaha/Industri/Lembaga yaitu siswa akan memiliki etos kerja yang meliputi :
·           Kemampuan Kerja
·           Motivasi Kerja
·           Inisiatif
·           Kreatifitas
·           Hasil pekerjaan yang berkualitas
·           Disiplin waktu dan kerajinan dalam bekerja
Dalam mendekati perkembangan para siswa-siswi peserta PRAKERIN di Dunia Usaha/Industri/Lembaga diperlukan suatu perangkat yang dapat memberikan informasi atau petunjuk tentang kualifikasi dan jenis praktek yang dapat memberikan informasi “ Perangkat yang dimaksud yaitu Buku Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ”.
Pelaksanaan PRAKERIN merupakan ajang pembuktian sekaligus pemantapan bagi para siswa-siswi, khususnya siswa-siswi SMK untuk memasuki dunia industri atau dunia kerja. Proses pembelajaran secara  teoritas yang dilakukan di sekolah dapat diaplikasikan secara langsung pada saat PRAKERIN itu sendiri. Dari PRAKERIN juga banyak sekali ilmu yang dapat diambil yang belum kita dapatkan di sekolah. Pelaksanaan PRAKERIN juga dapat lebih membimbing para siswa-siswi untuk menjadi wirausahawan seperti tempat mereka melaksanakan PRAKERIN.
1
Bagi para siswa-siswi untuk lebih mengeluarkan potensi dalam dirinya yang diharapkan dapat diterapkan di dunia industri merupakan salah satu tujuan diadakannya pelaksanaan PRAKERIN. Bukan hanya itu saja, para siswa-siswi yang mungkin di lingkungan sekolahnya berkarakter yang kurang baik, ketika berada di dunia yang berbeda maksudnya dunia industri, bisa berubah menjadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Pelaksanaan PRAKERIN yang hanya berlangsung selama kurang lebih 1 bulan ini, sebenarnya mempunyai maksud tertentu, yaitu memberikan pengalaman baru tentang dunia kerja yang sesungguhnya sebagai usaha memantapkan diri sebelum terjun ke dunia kerja, dan menumbuh kembangkan seta memantapkan sikap profesionalitas sesuai dengan yang disyaratkan Dunia Usaha/Industri/Lembaga tersebut.
Dalam hal ini juga para siswa-siswi diberika untuk mendalami, menghayati, menggali ilmu yang terdapat di tempat PRAKERIN tersebut dan menerapkan kemampuan hasil PRAKERIN tersebut dalam situasi dan kondisi kerja yang real selepas dari SMK.

1.2    Tujuan PRAKERIN
Tujuan PRAKERIN pada dasarnya adalah memberikan kesempatan pada siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mendalami dan menghayati situasi dan kondisi dunia usaha yang sesuai dengan Program Keahliannya secara rinci tujuan dan maksud dapat disebutkan:
1.         Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan siswa-siswi sebagai bekal memasuki lapangan kerja.
2.         Memberikan pengalaman kerja yang sesungguhnya sebagai usaha memasyarakatkan diri sebelum terjun ke lapangan kerja dan masyarakat pada umumnya.
3.         Menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap professional sesuai yang disyaratkan Dunia Usaha/Dunia Industri.
4.         Memperluas cakrawala pandangan terhadap dunia usaha dibidangnya, struktur organisasi, jenjang karir, asosiasi usaha, manajemen usaha, dan lain-lain.
5.         Memberikan kesempatan untuk mempromosikan diri kepada DU/DI.
2
1.3    Tujuan Pembuatan Laporan PRAKERIN
Pembuatan laporan PRAKERIN bertujuan untuk:
1.         Siswa-siswi mampu memahami, memantapkan, dan mengembangkan pelajaran yang didapat di sekolah dan penerapannya di dunia usaha.
2.         Siswa-siswi mampu mencari alternative pemecahan masalah kejuruan sesuai dengan program studi yang dipilih secara lebih luas dan mendalam yang terungkap dari karya tulis yang disusunnya.
3.         Mengumpulkan data guna kepentingan sekolah dan kepentingan siswa-siswi sendiri.
4.         Menambah perbendaharaan perpustakaan sekolah dan menunjang peningkatan pengetahuan siswa-siswi  angkatan selanjutnya.





















3
1.4    Pembatasan Masalah
Selama pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, penulis melakukan berbagai pekerjaan, diantaranya :
1.         Mengentri File-File Dokumen Pokok
2.         Mengentri Dokumen Berita Acara Bukti Penerimaan Dokumen
3.         Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara
4.         Scanning Berita Acara
5.         Register Berita Acara (Mengubah Status Pelunasan Rumah (W) )
6.         Register Dana Jaminan Pada Berita Acara
7.         Stok Name
8.         Mengecek Dokumen Yang Ada Di Lemari Dokumen
9.         Mengecek Perlengkapan Pada Sekurititas
10.    Menulis Dan Menyusun Sertifikat

















4
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.    Sejarah Perusahaan
Bank Tabungan Negara (BTN) sepanjang perjalanannya dalam mengukir sejarah dengan segala prestasi yang di milikinya telah membuktikan perannya dalam menghubungkan kegemaran masyarakat Indonesia untuk menabung. Dengan semua usahanya maka BTN telah mengambil peran dalam usaha pembangunan di segala bidang di seluruh tanah air tercinta, INDONESIA. Perjalanan panjang yang pada akhirnya membawa misi yang harus di emban, yaitu sebagai penyedia dana untuk tumbuhnya pembangunan perumahan nasional dengan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) telah membawa BTN sebagai bank satu-satunya yang besar melalui tugas mulia itu.
Sejarah telah mencatat bahwa tumbuhnya bank-bank pemerintah di Indonesia ini tidak terlepas dari masa perjuangan Negara Indonesia dalam melepaskan diri dari penjajahan. Dua masa penjajahan yang masih sangat jelas kita ingat adalah masa penjajahan Belanda dan Jepang. BTN sebagai salah satu bagian  yang tidak terpisahkan dari bank milik pemerintah pun tidak lepas dari masa perjuangan itu.
Sudah diketahui bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaannya berada dalam kondisi keamanan yang tidak stabil. Dalam kondisi seperti itu maka sangatlah wajar bila pembentukkan bank atau lebih dikenal pada masa itu dengan istilah LEMBAGA KEUANGAN juga merupakan suatu harapan pemerintah disamping merdeka dalam arti yang seluas-luasnya.

AWAL KELAHIRAN BANK BTN
BTN lahir pada masa yang cukup sulit. Lahirnya BTN juga mempunyai sejarah yang cukup panjang dalam memperjuangkan keberadaannya. Perjuangan BTN telah dimulai sejak Belanda menginjakkan kakinya pertama kali di Indonesia.
5
Puncak dari perjuangan itu adalah pada tahun 1897, dimana pada saat itu di kenal sebagai masa keramat.
Para pelaku dalam pengembangan BTN pada saat itu yakin bahwa tahun itulah sebagai puncak dari pada cikal bakal pendirian BTN. Hal ini disadari oleh adanya Koninklijk Besluit No. 27 di Hindia Belanda atau dalam istilah Indonesia lebih familiar di kenal dengan nama Surat Keputusan yang menyatakan adanya pendirian POSTSPAARBANK.
Postspaarbank ini berkedudukan di Batavia, yang saat ini lebih di kenal masyarakat dengan nama Jakarta sebagai ibu kota Indonesia. Pendirian postspaarbank tersebut mempunyai tujuan antara lain untuk mendidik masyarakat pada saat itu gemar menabung sekaligus melalui pendirian postspaarbank ini mulailah di perkenalkan lembaga perbankan secara luas, meskipun tentunya system perbankan yang ada pada saat itu tidak sama dan jauh dari sempurna bila dibandingkan dengan system perbankan pada saat ini.
Hingga penghujung tahun 1931 peranan postspaarbank dalam penghimpunan dana masyarakat terus menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya minat masyarakat pada saat itu untuk menaruh atau menyimpan uangnya di bank. Sampai akhir tahun 1931, postspaarbank telah berhasil menghimpun dana sebesar Rp. 54.000.000. sebuah jumlah yang sangat besar pada masa itu.
Prestasi yang berhasil di capai oleh postspaarbank tersebut sebetulnya sejalan dengan kebijakan system desentralisasi yang dilaksanakan pada saat itu. Sejak keberhasilan postspaarbank tersebut akhirnya membawa dampak positif dengan mulai di bukanya empat kantor cabang Postspaarbank masing-masing di Makasar (saat ini Ujung Pandang, Surabaya, Jakarta dan Medan).
Tahun 1941 kepercayaan masyarakat sudah mulai pulih kembali, yang di tandai dengan mulai banyaknya masyarakat yang menabung uangnya pada Postspaarbank.
6
Berdasarkan catatan sejarah, hanya dalam waktu singkat pada tahun yang sama telah berkumpul dana dari masyarakat sebesar Rp. 58.800.000. sejarah kemudian tidak berhasil mencatat keberhasilan Postspaarbank, karena setahun kemudian atau tahun 1942 denagn masuknya Jepang ke Indonesia, operasional Postspaarbank praktis mengalami kemandegan karena telah di bekukan.
                 MASA KEDUDUKAN JEPANG
Masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun 1942 telah merubah semua bentuk pemerintah dan segala aspek kehidupan masyarakat di Indonesia sesuai dengan kehendak Jepang yang berhasil mengusir Belanda pada saat itu dalam wilayah Indonesia. Secara resmi pada tahun itu Jepang telah mengambil alih kekuasaan Belanda di Indonesia dan Postpaarbank yang merupakan bank karya colonial Belanda di bekukan. Sebagai gantinya pemerintah Jepang mendirikan TYOKIN KYOKU.
Pada perinsipnya misi Tyokin Kyoku bentukan Jepang tidaklah jauh dengan maksud dan  tujuan Postpaarbank produk colonial Belanda. Yaitu untuk mengajak masyarakat Indonesia gamar menabung. Namun Tyokin Kyoku gagal dalam menjalankan misinya karena masyarakat menganggap bahwa menabung melalui Tyokin Kyoku tersebut dirasakan adnya paksaan, sehingga dengan sendirinya masyarakat enggan untuk melakukan penabungan pada saat itu. Meskipun demikian Tyokin Kyoku Telah berhasil membuka cabang di Yogyakarta pada masa itu.
Akhirnya hanya dalam waktu tidak sampai tiga tahun, Jepang di usir dari Indonesia dan sekaligus pada saat itu pula tepatnya tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan dirinya sebagai bangsa Indonesia yang merdeka. Dengan status baru ini maka seluruh tatanan pemerintahan secara bertahap mulai di adakan perubahan


7
MASA KEMERDEKAAN
Tyokin Kyoku sebagai peninggalan Jepang masa itu di ambil alih oleh pemerintah Indonesia dan namanya di rubah menjadi KANTOR TABUNGA POS atau di singkat menjadi KTP. Pembentukan KTP pada saat itu di prakarsai oleh Bapak Darmosoetanto selaku Direktur utama KTP.
Dalam perkembangan KTP pernah mendapatkan ujian pada tahun 1946 dengan adanya Agresi Militer Belanda ke Indonesia. Dengan adanya Agresi ini maka KTP pada saat itu tidak dapat bekerja denga aman. Dan dengan Agresi Belanda tersebut, pada tanggal 19 Desember 1946 KTP dan kantor-kantor cabangnya yang telah tersebar di Indoesia resmi di duduki oleh Belanda.
Agresi Belanda nampaknya tidak berlangsung lama, karena pada  bulan Juni 1949 Pemerintah Republik Indonesia membuka kembali KTP menjadi BANK TABUNGAN POS REPUBLIK INDONESIA. Ada maksud pemerintah pada saat itu menganti nama KTP menjadi BANK TABUNGAN POS RI. Dengan pengantian nama itu pemerintah bermaksud membersihkan pekerjaan-pekerjaan KTP yang kocar kacir. Hal ini tentunya dapat di maklumi mengingat KTP saat itu hanya berumur pendek dengan tugas yang relatif berat. KTP hanya bekerja hingga akhir tahun 1949.
Setelah masa Kantor Tabungan Pos usai di tahun 1949, selanjutnya pemerintah Indonesia hanya mengakui Bank Tabungan Pos RI sebagai lembaga tabungan. Usai dikukuhkannya Bank Tabungan Pos RI ini sebagai satu-satunya lembaga tabungan di Indonesia, pada tahun 1950 kemudian pemerintah mengganti namanya dengan nama BANK TABUNGAN POS.
BTN DI PERALIHAN JAMAN
Dengan berakhirnya masa penduduk Jepang di Indonesia dan persiapan Indonesia menuju kemerdekaan dalam arti yang seluas-luasnya, maka sejarah telah mencatat perubahan kondisi itu sebagai masa peralihan jaman. Disebut demikian karena adanya perubahan dari masa penjajahan ke masa kemerdekaan.
8
Dalam masa Peralihan inilah tanpa disadari cikal bakal nama sebuah lembaga tabungan dengan nama BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) itu terbentuk. Awal dari keputusan untuk menentukan tanggal lahir dan menentukan nama menjadi BTN itu sebenarnya diilhami dari pendirian Bank Tabungan Pos itu sendiri. Para pemrakarsa lahirnya BTN saat itu telah menetapkan satu kebulatan tekad untuk meneruskan perjuangan pendirian BTN. Memang sejarah pendirian BTN tidak terlepas dari Bank Tabungan Pos yang mengilhami kelahirannya.
Bank Tabungan Pos yang saat itu kembali dibuka (sempat dibekukan) berdasarkan UU Darurat No.50 tahun 1950 tanggal 09 Februari 1950, telah mengilhami para pendiri BTN untuk menjadikan tanggal tersebut sebagai tanggal lahir BTN. Latar belakang dipilihnya tanggal tersebut sebagai tanggal lahir BTN tidak lain karena terdapatnya jiwa dan semangat keberanian dalam menentukan sikap pada kondisi yang tidak menentu pada saat itu. Karena pada tanggal tersebut diyakini memiliki semangat patriotisme, maka resmilah tanggal tersebut diangkat sebagai tanggal lahir BTN sekaligus mengganti nama Bank Tabungan Pos RI pada saat itu.Dalam perjalanannya memang sempat terjadi perbedaan pendapat dalam mengambil keputusan tentang tanggal lahir BTN tersebut. Ada sebagian pendapat yang menyatakan dasar pendirian BTN didasarkan pada UU No. 20 tahun 1968, yang sebelumnya didahului dengan lahirnya UU pokok perbankan No. 14 tahun 1967. Tetapi ada sebagian pendapat yang menyatakan bahwa pendirian BTN itu didasarkan UU Darurat No. 50 tahun 1950 yang diundangkan pada tanggal 09 Februari 1950. Latar belakang ketetapan ini adalah sebelum diberlakukannya UU No. 20 tahun 1968 tersebut, telah diambil sikap untuk kembali membuka operasional Bank Tabungan Pos RI melalui UU Darurat No. 50 tersebut. Jadi sudah ada yang melandasi lahirnya BTN tersebut sebelum UU No.20 tahun 1968 diberlakukan. Akhirnya setelah sempat menjalani tanggal lahir BTN pada tanggal 20 Desember setiap tahunnya, maka melalui ketetapan Direksi No. 05/DIR/BIDIR/1993 tanggal 27 September 1993 kembali ditetapkan bahwa tanggal lahir BTN adalah tanggal 09 Februari 1950.
9
 Mulai saat itu BTN diperingati setiap tanggal 09 Februari karena memang dia lahir pada tanggal tersebut.
DARI SEBUAH UNIT KE INDUK YANG BERDIRI SENDIRI
Menjelang jatuhnya ORDE LAMA atau akan di mulainya sebuah tatanan baru dalam sebuah orde baru ( tahun 1964 ), pemerintah Indonesia pada saat itu sempat melakukan tindakan untuk menyatukan seluruh bank-bank pemerintah yang ada pada saat itu menjadi sebuah bank tunggal dengan nama masa itu BANK NEGARA INDONESIA.
Tindak lanjut kemudian dari kebijakan pemerintah tersebut adalah dengan masa peralihan sebelum di integrasi pada bank-bank pemerintah yang ada ( kecuali bank dagang Negara ), maka masing-masing bank tersebut sempat dijadikan sebuah unit dari bank tunggal tersebut. Selanjutnya dalam perjalanannya BTN merupakan sebuah unit dari bank Negara Indonesia, dimana saat itu BTN masuk ke dalam unit V.
Kebijakan pemerintah untuk menyatukan bank-bank pemerintah tadi ke dalam bank tunggal yang akan di beri nama Bank Negara Indonesia ternyata tidak berlangsung lama. Hal ini karena kekuasaan pada ORDE LAMA hanya berumur pendek. Dan dengan beralihnya kekuasaan pada ORDE BARU, maka prakarsa pembentukkan bank tunggal tersebut di kembalikan sebagaimana sebelumnya dan di atur kembali secara lebih sehat. Maka dengan tumbangnya ORDE LAMA ke masa kejayaan ORDE BARU tersebut telah membawa posisi BTN dari sebuah unit menjadi induk yang berdiri sendiri.
BTN SEBAGAI BANK BUMN
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 4 tahun 1963 Lembaga Negara Republik Indonesia No. 62 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963, maka resmi sudah Bank Tabungan Pos dig anti namanya menjadi BANK TABUNGAN NEGARA. Setahun kemudian Undang-Undang No.2 tahun 1964 Lembaran Negara Republik Indonesia No. 51 di tetapkan Undang-Undang tentang Bank Tabungan Negara yang mencabut Undang-Undang No. 36 tahun 1953 yang di ubah terakhir dengan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang ( Perpu ) No. 4 tahun 1963.
10
Dengan alasan program ekonomi, maka Bank Tabungan Negara diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia berdasarkan Ketetapan Presiden NO. 11 tahun 1965 dan diumumkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia NO. 57 yang berlaku sejak tanggal 21 Juni 1965, kemudian berdasarkan Penetapan Presiden NO. 17 tahun 1965., seluruh Bank Umum Milik Negara termasuk Bank Tabungan Negara, beralih statusnya menjadi Bank Tunggal Milik Negara, yang pada akhirnya berdasarkan Undang Undang NO. 20 tahun 1968 yang sebelumnya di prakarsai dengan Undana Undang darurat NO. 50 tahun 1950 tanggal 9 Febuari tahun 1950 resmilah sudah status Bank Tabungan Negara sebagai salah satu Bank Milik Negara dengan tugas utama saat itu untuk memperbaiki perekonomian rakyat melalui penghimpunan dana masyarakat terutama dalam bentuk TABUNGAN. Pada awal berdirinya Bank Tabungan Negara memiliki modal disetor yang sekaligus sebagai modal dasar pendirian BTN, yaitu sebesar Rp. 100.000.000 .
Kemudian sejarah BTN mulai diukir kembali dengan di tunjuknya oleh Pemerintah Indonesia pada Tanggal 29 Januari 1974 melalui surat materai keungan RI NO. B-49/MKI/1974 sebagai wadah pembiayaan proyek perumahan untuk rakyat. Sejalan dengan tugas tersebut, maka mulai tahun 1976 mulailah realisasi KPR (Kredit Pembangunan Rumah) pertama kalinya oleh BTN di Negara ini. Waktu demi waktu akhirnya trus mengantar BTN sebagai satu-satunya Bank yang mempunyai konsentrasi penuh dalam pengembangan bisns perumahan di Indonesia melalui dukungan KPR-BTN. Dan berkat KPR pulalah BTN terus dihantarkan pada kesuksesannya sebagai Bank terpercaya, handal dan sehat.
Pada tahun 1976 telah ditandai dengan sejarah realisasi KPR pertama kalinya di Indonesia. Realisasi KPR tersebut adalah di kota Semarang dengan 9 unit rumah. Kemudian pada tahun yang sama menyusul di kota Surabaya dengan 8 unit rumah sehingga total KPR yang berhasil direalisasikan BTN pada tahun 1976 adalah sejumlah 17 unit rumah dengan nilai kredit pada saat itu sebesar Rp 37.000.000,-

11
Realisasi KPR di Semarang dan Surabaya pada tahun 1976 tersebut kemudian diikuti realisasi KPR di kota-kota lain. Sukses realisasi KPR tahun 1976 inilah akhirnya membawa kesuksesan BTN dalam merealisasikan KPR pada tahun-tahun berikutnya.
BTN SAAT INI
Sukses KPR dengan realisasi pertama di Semarang pada tahun 1976 tersebut telah membawa keyakinan manajemen BTN untuk menjadikan bisnis perumahan tersebut sebagai bisnis utama BTN. Hal ini tampak jelas pada misi BTN yaitu melakukan tugas dan usaha di bidang perbankan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi kearah kesejahteraan rakyat banyak dengan mengkhususkan diri melaksanakan kegiatannya dalam bidang pembiayaan proyek pembangunan perumahan rakyat.
Akhirnya sejarah mencatat dengan sukses BTN dalam bisnis perumahan melalui fasilitas KPR tersebut telah membawa status BTN ini menjadi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) pada tahun 1992. Status persero ini memungkinkan BTN bergerak lebih luas lagi dengan fungsinya sebagai bank umum. Dan memang untuk mendukung bisnis KPR tersebut, BTN mulai mengembangkan produk-produk layanan perbankan sebagaimana layaknya bank umum. BTN juga memiliki produk Tabungan, Giro, Deposito, ataupun layanan perbankan lainnya yang dimiliki oleh bank lain.
Sukses BTN dalam bisnis KPR juga telah meningkatkan status BTN sebagai Bank umum menjadi Bank Devisa pada tahun 1994. Layanan Bank dalam bentuk  penerbitan Letter Of Credit (L/C), pembiayaan usaha dalam bentuk dolar, dll bisa di berikan BTN dengan status tersebut.





12


Struktur Organisasi Perusahaan






 

















Gambar 2.1 : Struktur Perusahaan PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk






13
2.3 Kepegawaian
1.   Branch Manager adalah kepala cabang yang menjadi pemipin tertinggi di kantor cabang bank BTN tersebut.
2.  DBM Consumer adalah manager yang membawahi tiap bagian atau seksi yang berhubungan langsung dengan nasabah, seperti Customer Service dan Teller Service.
3.  DBM Supporting bertugas membawahi Loan Admin, Accounting, dan Transfer Processing.
4.  DBM Commercial adalah manager BTN yang bertugas mempromosikan produk-produk Bank BTN kepada masyarakat umum dengan strategi pemasaran tertentu.
5.  General Branch Manager bertugas mengatur segala macam bentuk operasional kantor secara umum atau keseluruhan, seperti anggaran yang dibutuhkan serta pengadaan barang-barang agar dapat memperlancar kinerja para karyawan.
6.  Accounting bertugas untuk membuat laporan keuangan setiap harinya secara berkala dan mengatur jalannya operasional ATM yang dimiliki oleh BTN Cabang Harapan Indah
7.  Transfer Processing bertugas :
a)   Melakukan proses administrasi nasabah giro
b)   Melakukan proses transaksi pembayaran angsuran kredit
c)   Melakukan proses angsuran maintenance KPR, non KPR dan kredit umum
d)   Melakukan blokir saldo rekening
e)   Memproses kiriman uang
f)    Memproses inkaso rupiah
g)   Proses transaksi klaim ATM link, ATM bersama dan ATM lainnya yang bekerjasama  dengan BTN
h)   Memproses transaksi RTGS


14
8.  Loan Service bertugas melayani nasabah dalam bidang perkreditan rumah (produk Bank BTN).

9.  Loan Admin bertugas menangani perjanjian kredit antara Bank dan debitur dihadapan notaris, serta mengelola dokumen pokok, diantaranya Akta Jual Beli, Sertifikat, Pengakuan Hutang, dsb.
10.  Teller Service bertugas :
a)   Melakukan superervisi atas proses transaksi di loket
b)   Melakukan otorisasi atas transaksi loket
c)   Melakukan supervisi atas layanan di front liner
d)   Melakukan supervisi atas aktivitas di kas besar
11.  Customer Service bertugas :
a)   Memberikan informasi kepada nasabah
b)   Melakukan pemantauan rekening dan transaksi nasabah yang mencurigakan
c)   Melakukan pelayanan administrasi seluruh jenis tabungan
d)   Melakukan pelayanan administrasi deposit
e)   Melakukan administrasi sertifikat deposito
f)    Melakukan pelayanan administrasi ATM
g)   Melakukan pendebetan buku rekening
h)   Melakukan maintenance kepada nasabah
i)     Melakukan maintenance kode BI di sistem SIBS
j)     Pemeliharaan aplikasi nasaba
2.4.     Disiplin Kerja dan Keselamatan Kerja
Untuk meningkatkan pelayanan kepada para nasabahnya PT. Bank Tabungan Negara (Persero) cabang Bekasi membuat sebuah peraturan jam kerja yaitu :
·       Pada hari senin s/d jumat masuk jam 07.30 WIB s/d 16.30 WIB
·       Pada hari sabtu masuk jam 09.00 WIB s/d 15.00 WIB


15

Apabila ada karyawan yang melanggar peraturan jam kerja maka karyawan tersebut akan mendapatkan sangsi yaitu berupa surat peringatan 1 s/d 3 apabila lebih dari itu maka akan diberlakukan PHK bagi karyawan tetap  maupun kontrak.    

PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk memiliki visi dan misi sebagai pemicu dan tolak ukur keberhasilan perusahaan, diantaranya:
Visi Bank BTN
Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan.
Misi Bank BTN
·            Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah.
·            Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini.
·            Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas, profesional dan memiliki integritas tinggi.
·            Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan  good corporate governance  untuk meningkatkan Shareholder Value
·            Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.




16
Di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) juga terdapat nilai-nilai dasar budaya dan 12 perilaku utama, diantaranya :
PELAYANAN PRIMA :
·        Ramah, sopan dan bersahabat
·        Peduli, pro aktif dan cepat tanggap
INOVASI :
·        Berinisiatif melakukan penyempurnaan
·        Berorientasi menciptakan nilai tambah
KETELADANAN :
·        Menjadi contoh dalam berperilaku baik dan benar
·        Memotivasi penerapan nilai-nilai budaya kerja
PROFESIONALISME :
·        Kompeten dan bertanggungjawab
·        Bekerja cerdas dan tuntas
INTEGRITAS :
·        Konsisten dan disiplin
·        Jujur dan berdedikasi
KERJASAMA :
·        Tulus dan terbuka
·        Saling percaya dan menghargai
Selain itu, PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk juga mengutamakan keselamatan kerja para karyawannya, diantaranya tabung pemadam di setiap sudut ruangan serta pengadaan asuransi jiwa.

17
2.5      Jenis Bidang Usaha
PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk, bergerak di bidang usaha jasa tabungan dan kredit, memiliki beberapa produk yang dihasilkan di antaranya:
a)     Produk Dana: Tabungan, Giro dan Deposito.
b)     Produk Kredit:
ØKredit Konsumer: KPR BTN Sejahtera FLPP, KPR BTN Platinum, KPA BTN, Kredit Angunan Rumah, Kring BTN, Kredit Ruko BTN, Kredit Bangun Rumah, Kredit Swadana BTN, PRR-KB BTN Jamsostek, PUM-KB BTN Jamsostek, TBUM BAPERTARUM dan TBM BAPERTARUM
Ø Kredit Komersial:  Kredit Yasa Griva/Kredit Konstruksi, Kredit Modal Kerja-Kontraktor (KMK-Kontraktor), Kredit Modal Kerja-Industri Terkait Dengan Perumahan, Kredit Investasi (KI), Kredit Inverstasi (KI) Terkait Dengan Perumahan dan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
c)        Jasa dan Layanan: Kartu Kredit BTN, Kartu Debit BTN, Kiriman Uang, INKASO, Safe Deposit Box, Money Changer, Bank Garansi, Payment Point, Real Time Gross Settlement (RTGS), BTN Payroll, SPP Online BTN, Western Union dan iMobile BTN







18
2.6.     Corporate Social Responsibility Program
PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk pernah ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial guna menyejahterahkan masayarakat sekitar di antaranya:
a)                 Pelatihan-(1).jpgBTN EDUCATION EMPOWERMENT PROGRAM (Pelatihan Peningkatan Kualitas Guru)








Gambar 2.1 Pelatihan Peningkatan Kualitas Guru
Sebanyak 50 guru dan kepala sekolah dari 12 SD di Tangerang mengikuti program peningkatan kualitas guru“Education Empowerment Program” yang diselenggarakan atas kerjasama Bank Tabungan Negara (Bank BTN) dengan Putera Sampoerna Foundation. Pelatihan perdana dilaksanakan di SDN Pamulang Permai – Tangerang, dan dibuka oleh Oni Febriarto selaku Corporate Communication Departement Head Bank BTN dengan Vira Soekardiman, selaku Director of Sales Putera Sampoerna Foundation.
Corporate Secretary Bank BTN, Rakhmat Nugroho mengatakan, “Berdasarkan data dari Kementrian Pendidikan Nasional tahun 2009,  57.40% guru Indonesia berada di bawah syarat standar yang diperlukan. Dilatarbelakangi oleh fakta tersebut, Bank BTN berinisiatif meluncurkan “Education Empowerment Program” yang memfokuskan diri kepada peningkatan kualitas guru mengingat pentingnya peran guru terhadap masa depan generasi penerus bangsa.
19
 Program ini juga merupakan bukti nyata komitmen kami terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia”.

Program yang akan dilaksanakan selama6 bulan di Tangerang tersebut akan melatih 50 guru dengan berbagai pelatihan antara lain pelatihan manajemen kelas, kepemimpinan, profesionalisme dalam mengajar, serta cara mengajar yang efektif.
Bank BTN selaku pemberi dana dari kegiatan pelatihan guru ini mengutarakan “Salah satu fokus utama dari kegiatan tanggung jawab Bank BTN kepada masyarakat luas adalah program yang menitikberatkan pada upaya peningkatan kualitas pendidikan. Kami harap Education Empowerment Program dapat memberikan manfaat dan nilai lebih kepada para tenaga pendidik di Tanah Air dan turut mendukung langkah-langkah pemerintah dalam program pencerdasan bangsa yang berkelanjutan” ujar Rakhmat Nugroho selaku Corporate Secretary Bank BTN.

b)             HUT KPR ke-34 dengan PENANAMANAN 20.000 POHON


12122010230.jpg
 








                   Gambar 2.2 Penanaman 20.000 Pohon Secara massal
Didalam rangkaian acara peringatan HUT KPR ke-34 dalam program Corporate Social Responsibility (CSR)  Bank BTN, dilakukan penananaman pohon yang secara simbolis berlokasi di Perumahan Mutiara Gading Permai di Kecamatan Mustika Jaya Bekasi.

20
Penanaman pohon ini bekerjasama dengan Kementerian Kehutanan dengan penanaman tersebar di wilayah Bekasi, Cikarang, Karawang, Tangerang, Bumi Serpong Damai, Karawaci, Ciputat, Depok, Bogor dan Cibubur dengan jumlah sebanyak 20.000 pohon.
   Penanaman pohon dilakukan secara simbolis oleh Head of Regional Office I Bank BTN Bpk. Yunan Harahap dengan melibatkan segenap masyarakat dan siswa-siswa sekolah sehingga diharapkan penanaman pohon ini tidak sekedar menanam tetapi juga merawat dan menumbuhkan kesadaran dan peduli terhadap lingkungan hidup.























21




BAB III
URAIAN PELAKSANAAN PRAKERIN

4.1    Prinsip Kerja          
Prinsip kerja yang penulis gunakan selama PRAKERIN di PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Persero, ada empat prinsip kerja yaitu perencanaan untuk menentukan rencana kerja, kecepatan dalam melakukan pekerjaan, ketelitian dalam pengecekan barang, dan kekuatan yaitu tenaga yang dibutuhkan. Semua prinsip terebut adalah prinsip kerja yang efektif penulis terapkan selama PRAKERIN di PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Persero, Tbk.

4.2        Alat dan Bahan yang Digunakan
·           Alat yang digunakan pada saat proses Register Dana Jaminan Pada Berita Acara diantaranya:
1.              Satu unit PC
2.              Alat tulis (spidol/pulpen)
·           Bahan yang digunakan :
1.              Kertas berita acara










22


4.3    Pelaksanaan Jenis Kegiatan
4.3.1         Jenis-Jenis Kegiatan
Selama PRAKERIN di PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Persero, Tbk selama hampir 1 bulan lamanya, penulis mengerjakan jenis-jenis kegiatan diantaranya akan dijabarkan sebagai berikut :
Tanggal
Jenis Kegiatan
02 September 2013
-Mengentri  File-File Dokumen Pokok
- Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara
-Menyetempel Dokumen Yang Telah Di Entri

03 September 2013
-Mengentri  File-File Dokumen Pokok
-Menulis No Pada IMB(Izin Mendirikan Bangunan)
-Register Berita Acara (Mengubah Status Pelunasan Rumah (W) )
-Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara
04 September 2013
-Mengentri Dokumen Berita Acara Bukti Penerimaan Dokumen
-Scanning Berita Acara
-Menyusun Dokumen
-Menulis No Pada IMB(Izin Mendirikan Bangunan)
05 September 2013
-Menulis No Pada IMB(Izin Mendirikan Bangunan)
-Scanning Berita Acara
-Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara

06 September 2013
-Mengentri Dokumen Berita Acara Bukti Penerimaan Dokumen
-Mengecek Nama Developer Dan Nama Notaris
-Mengecek IMB Didalam Dokumen
-Register Berita Acara (Mengubah Status Pelunasan Rumah (W) )
09 September 2013
-Mengentri  File-File Dokumen Pokok
-Stock Of Name
-Scanning Berita Acara
-Mengecek Dokumen
10 September 2013
-Scanning Berita Acara
- Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara
-Stock Of Name

11 September 2013
-Mengentri  File-File Dokumen Pokok
-Mengecek Dokumen Di Lemari Dokumen
-Foto copy PK(Perjanjian Kredit)

12 September 2013
-Mengentri  File-File Dokumen Pokok
-Register Berita Acara (Mengubah Status Pelunasan Rumah (W) )
-Scanning Berita Acara
-Mengecek Dana Jaminan (SBS)
-Mengecek Dokumen
- Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara

13 September 2013
-Scanning Berita Acara
-Mengecek Dana Jaminan(SBS)
-Mengentri  File-File Dokumen Pokok
-Memberi Cap Stampel Pada Dokumen Yang Sudah Di Eintri
-Mengecek Dokumen
-Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara
16 September 2013
-Mengentri File-File Dokumen Pokok
-Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara
-Scanning Berita Acara
17 september 2013
-Mengentri File-File Dokumen Pokok
-Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara
-Mengecek Dokumen
18 September 2013
-Mengecek Dana Jaminan (SBS)
-Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara
-Mengecek Perlengkapan Dokumen Sekuritas
-Menyetempel Dokumen Yang Sudah Di Entri
19 September 2013
-Mengentri File-File Dokumen Pokok
-Mengecek Dana Jaminan
-Mengecek Perlengkapan Dokumen Sekuritas
-Foto Copy PK, PHKUM,STF,IMB
-Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara
23 September 2013
-Scanning Berita Acara
-Mengentri Dokumen Pokok
-Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara
-Register Berita Acara (Mengubah Status Pelunasan Rumah (W) )
 25 September2013
-Scanning Berita Acara
-Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara
-Mengecek Perlengkapan Sekurititas
26 September 2013
-Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara
-Mengecek Perlengkapan Sekurititas
-Menyusun Dokumen
27 September 2013
-Scanning Berita Acara
-Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara
-Megecek Sertifikat Dan Memasukkan Dalam Dokumen


































22

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1    Hasil
Setelah proses Register Dana Jaminan Pada Berita Acara, tahap yang selanjutnya adalah Register Berita Acara (Mengubah Status Pelunasan Rumah (W) ). Fungsi dari meregister dana jaminan tersebut adalah untuk memudahkan penulis dalam meregister kembali dana jaminan pada saat mengubah status pelunasan, karena tanggal pelunasan rumah disesuaikan dengan tanggal dana jaminan tersebut.

5.2    Pembahasan
Pada saat Register Dana Jaminan, pastikan semua berita acara telah dicek satu per satu tanpa ada yang terlewat, karena jika hal itu terjadi maka pada saat tahap Mengubah Status Pelunasan tidak akan tertera tanggal dana jaminan tersebut dan berakibat kesalahan yang cukup rumit untuk diselesaikan, mengingat berita acara yang di register adalah berkas-berkas dari tahun 2007 sampai hari ini.















23
BAB V
PENUTUP

6.1    Kesimpulan
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang penulis telah laksanakan selama kurang lebih 1 bulan dari tanggal 2 September 2013 sampai dengan 30 September 2013 di PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk memberikan banyak sekali manfaat dan keuntungan bagi penulis, diantaranya penulis memperoleh tambahan ilmu pengetahuan yang sebelumnya tidak diperoleh di sekolah.
Penulis juga dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh saat di sekolah ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya dan selain itu penulis juga memperoleh pengalaman bagaimana dalam bekerjasama dan menjalin relasi yang baik antara karyawan dengan penulis.
Selain itu, selama pelaksanaan PRAKERIN membuat penulis mengetahui bahwa penulis dapat belajar bertanggung jawab dalam ketelitian, kecepatan dan memeriksa kembali suatu barang yang akan di proses sehingga tidak terjadi kesalahan data dan tidak melakukan kerja ulang.

6.2    Saran
·           Saran untuk PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
1.        Alat pendukung kerja ditambah, seperti alat tulis (terutama pensil dan penghapus) dan scanner.
2.        Melaksanakan K3 pada saat berada di lingkungan pabrik.

·           Saran untuk SMK Negeri 1 Tambun Utara
Memperluas kerja sama dengan pihak perusahaan sehingga dapat mempermudah penerimaan siswa-siswi yang ingin melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).



24

DOKUMENASI


















25

Tidak ada komentar:

Posting Komentar