LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Disusun
oleh :
LATHIFAH
UTAMI
Program
Keahlian : Akuntansi
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUSAN (SMK) NEGERI 1 TAMBUN UTARA
LEMBAR
PENGESAHAN LAPORAN OLEH SEKOLAH
Telah
diperiksa dan dinilai oleh Tim Penilai
SMK
NEGERI 1 TAMBUN UTARA
Dinyatakan
DITERIMA
/ DITOLAK
Sebagai
salah satu syarat guna mengikuti Ujian Nasional (UN)
Tahun
Pelajaran 2013 / 2014
Menyetujui / Mengesahkan :
Kepala Kompetensi Keahlian RPL Guru
Pembimbing PRAKERIN
Siti Aisyah, S.Pd. Surono
Thea Nugroho, S.E.
NIP.197810062009022002
Mengetahui/Menyetujui,
Kepala SMKN 1 Tambun Utara Kepala Hubungan Industri
Nurdin,
S.Pd. Dra.Supriatin
NIP.
19650702198801004 NIP.
196609131997022001
ii
LEMBAR
PENGESAHAN LAPORAN DI TEMPAT PRAKERIN
DINILAI
OLEH TIM PENILAI
KANTOR
PELAYANAN PAJAK PRATAMA BEKASI UTARA
Sebagai Hasil Laporan Kegiatan PRAKERIN
Dari Tanggal 30 September 2013 s/d Nopember
2013
Menyetujui / Mengesahkan :
Pimpinan/Direktur DU/DI Pembimbing PRAKERIN
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
.............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI I
.......................................................................... iii
KATA PENGANTAR
............................................................................................................. iv
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang PRAKERIN ............................................................................................... 1
Tujuan PRAKERIN
............................................................................................................... 2
Tujuan Pembuatan Laporan PRAKERIN .................................................................... 3
Pembatasan Masalah
.......................................................................................................... 4
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Struktur Organisasi ............................................................................................................ 5
Kepegawaian
......................................................................................................................... 14
Displin Kerja Dan Keselamatan
..................................................................................... 15
Visi Dan Misi BTN
................................................................................................................ 16
Jenis Bidang Usaha
.............................................................................................................. 18
Corporate Social Responsibility
Program ................................................................. 19
BAB III
URAIAN PELAKSANAAN PRAKERIN
Prinsip Kerja
.......................................................................................................................... 22
Pelaksanaan Jenis Kegiatan ............................................................................................. 22
Jenis Kegiatan
......................................................................................................... 22
BAB IV HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
........................................................................................................................................... 23
Pembahasan
........................................................................................................................... 23
BAB V
PENUTUPAN
Simpulan .................................................................................................................................. 24
Saran
......................................................................................................................................... 24
DOKUMENTASI ............................................................................................... 25
KATA PENGANTAR
Segala puji
dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) yang diselenggarakan oleh SMKN 1Tambun Utara.
Adapun
maksud dan tujuan pembuatan laporan ini yaitu sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi persyaratan peserta Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2013 / 2014 dan sebagai
bukti bahwa penulis telah menyelesaikan PRAKERIN di PT. Bank Tabungan Negara (BTN), Persero dari tanggal 02 September 2013
sampai Oktober 2013.
Dalam
menyelesaikan laporan ini, penulis telah menerima bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak. Tanpa bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, mungkin
penulis akan mendapaknya kesulitan dalam penyusunan laporan ini. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
2.
Kedua orang tua yang telah memberikan doa restu dan amanat.
3.
Bapak Nurdin,S.Pd, Selaku Kepala
SMK Negeri 1 TambunUtara.
4.
Ibu Hj.
Siti Madinatul Munawaroh, S.Pd. Selaku Kepala
Hubungan Industri SMK Negeri 1 Tambun Utara.
5.
Bapak Surono Thea,S.E Selaku Pembimbing serta Wali Kelas.
6.
Bapak Tommy Haryanto, Selaku Kepala Bag. Loan Admin serta
sebagai pembimbing perusahaan.
7.
Seluruh staff dan karyawan PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Persero, yang telah memberi bantuan serta bimbingan
dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).
vi
Dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini
penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dalam bentuk penulisan maupun
penyajiannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun, agar kelak penulis lebih sempurna di masa depan.
Akhir kata, besar harapan penulis semoga Laporan ini bermanfaat
bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya serta menjadi tambahan ilmu
bagi kita semua. Amin.
Bekasi, 02 Oktober 2013
(Penulis)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang PRAKERIN
Pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) sebagai perwujudan kebijaksanaan dari kerja sama dalam proses
pelaksanaannya di laksanakan pada dua tempat yaitu di sekolah dan di dunia
Usaha/Industri/Lembaga. Upaya di atas dilaksanakan dalam meningkatkan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Studi Keahlian Akuntansi guna mencapai tujuan
relevansi pendidikan dengan tuntunan kebutuhan kerja. Selain itu yang
diharapkan dari kegiatan penyelenggaraan praktek di Dunia Usaha/Industri/Lembaga
yaitu siswa akan memiliki etos kerja yang meliputi :
·
Kemampuan Kerja
·
Motivasi Kerja
·
Inisiatif
·
Kreatifitas
·
Hasil pekerjaan yang berkualitas
·
Disiplin waktu dan kerajinan dalam bekerja
Dalam mendekati perkembangan para siswa-siswi peserta
PRAKERIN di Dunia Usaha/Industri/Lembaga diperlukan suatu perangkat yang dapat
memberikan informasi atau petunjuk tentang kualifikasi dan jenis praktek yang
dapat memberikan informasi “ Perangkat yang dimaksud yaitu Buku Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) ”.
Pelaksanaan PRAKERIN merupakan ajang pembuktian
sekaligus pemantapan bagi para siswa-siswi, khususnya siswa-siswi SMK untuk
memasuki dunia industri atau dunia kerja. Proses pembelajaran secara teoritas yang dilakukan di sekolah dapat diaplikasikan
secara langsung pada saat PRAKERIN itu sendiri. Dari PRAKERIN juga banyak
sekali ilmu yang dapat diambil yang belum kita dapatkan di sekolah. Pelaksanaan
PRAKERIN juga dapat lebih membimbing para siswa-siswi untuk menjadi
wirausahawan seperti tempat mereka melaksanakan PRAKERIN.
1
Bagi para siswa-siswi untuk lebih mengeluarkan
potensi dalam dirinya yang diharapkan dapat diterapkan di dunia industri
merupakan salah satu tujuan diadakannya pelaksanaan PRAKERIN. Bukan hanya itu
saja, para siswa-siswi yang mungkin di lingkungan sekolahnya berkarakter yang
kurang baik, ketika berada di dunia yang berbeda maksudnya dunia industri, bisa
berubah menjadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Pelaksanaan PRAKERIN yang hanya berlangsung
selama kurang lebih 1 bulan ini, sebenarnya mempunyai maksud tertentu,
yaitu memberikan pengalaman baru tentang dunia kerja yang sesungguhnya sebagai
usaha memantapkan diri sebelum terjun ke dunia kerja, dan menumbuh kembangkan
seta memantapkan sikap profesionalitas sesuai dengan yang disyaratkan Dunia
Usaha/Industri/Lembaga tersebut.
Dalam hal ini juga para siswa-siswi diberika
untuk mendalami, menghayati, menggali ilmu yang terdapat di tempat PRAKERIN
tersebut dan menerapkan kemampuan hasil PRAKERIN tersebut dalam situasi dan kondisi
kerja yang real selepas dari SMK.
1.2
Tujuan
PRAKERIN
Tujuan PRAKERIN
pada dasarnya adalah memberikan kesempatan pada siswa-siswi Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) untuk mendalami dan menghayati situasi dan kondisi dunia usaha
yang sesuai dengan Program Keahliannya secara rinci tujuan dan maksud dapat
disebutkan:
1.
Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan
siswa-siswi sebagai bekal memasuki lapangan kerja.
2.
Memberikan pengalaman kerja yang sesungguhnya sebagai usaha
memasyarakatkan diri sebelum terjun ke lapangan kerja dan masyarakat pada
umumnya.
3.
Menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap professional
sesuai yang disyaratkan Dunia Usaha/Dunia Industri.
4.
Memperluas cakrawala pandangan terhadap dunia usaha
dibidangnya, struktur organisasi, jenjang karir, asosiasi usaha, manajemen
usaha, dan lain-lain.
5.
Memberikan kesempatan untuk mempromosikan diri kepada DU/DI.
2
1.3
Tujuan
Pembuatan Laporan PRAKERIN
Pembuatan laporan PRAKERIN bertujuan
untuk:
1.
Siswa-siswi mampu memahami, memantapkan, dan mengembangkan pelajaran
yang didapat di sekolah dan penerapannya di dunia usaha.
2.
Siswa-siswi mampu mencari alternative pemecahan masalah
kejuruan sesuai dengan program studi yang dipilih secara lebih luas dan
mendalam yang terungkap dari karya tulis yang disusunnya.
3.
Mengumpulkan data guna kepentingan sekolah dan kepentingan
siswa-siswi sendiri.
4.
Menambah perbendaharaan perpustakaan sekolah dan menunjang
peningkatan pengetahuan siswa-siswi
angkatan selanjutnya.
3
1.4
Pembatasan
Masalah
Selama
pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, penulis melakukan berbagai
pekerjaan, diantaranya :
1.
Mengentri
File-File Dokumen Pokok
2.
Mengentri
Dokumen Berita Acara Bukti Penerimaan Dokumen
3.
Mengambil
Dokumen Sesuai Berita Acara
4.
Scanning
Berita Acara
5.
Register
Berita Acara (Mengubah Status Pelunasan Rumah (W) )
6.
Register
Dana Jaminan Pada Berita Acara
7.
Stok Name
8.
Mengecek Dokumen Yang Ada Di Lemari Dokumen
9.
Mengecek Perlengkapan Pada Sekurititas
10.
Menulis Dan Menyusun Sertifikat
4
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
Bank
Tabungan Negara (BTN) sepanjang perjalanannya dalam mengukir sejarah dengan
segala prestasi yang di milikinya telah membuktikan perannya dalam
menghubungkan kegemaran masyarakat Indonesia untuk menabung. Dengan semua
usahanya maka BTN telah mengambil peran dalam usaha pembangunan di segala
bidang di seluruh tanah air tercinta, INDONESIA. Perjalanan panjang yang pada
akhirnya membawa misi yang harus di emban, yaitu sebagai penyedia dana untuk
tumbuhnya pembangunan perumahan nasional dengan fasilitas Kredit Pemilikan
Rumah (KPR) telah membawa BTN sebagai bank satu-satunya yang besar melalui
tugas mulia itu.
Sejarah
telah mencatat bahwa tumbuhnya bank-bank pemerintah di Indonesia ini tidak
terlepas dari masa perjuangan Negara Indonesia dalam melepaskan diri dari
penjajahan. Dua masa penjajahan yang masih sangat jelas kita ingat adalah masa
penjajahan Belanda dan Jepang. BTN sebagai salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari bank milik
pemerintah pun tidak lepas dari masa perjuangan itu.
Sudah
diketahui bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaannya berada dalam
kondisi keamanan yang tidak stabil. Dalam kondisi seperti itu maka sangatlah
wajar bila pembentukkan bank atau lebih dikenal pada masa itu dengan istilah
LEMBAGA KEUANGAN juga merupakan suatu harapan pemerintah disamping merdeka
dalam arti yang seluas-luasnya.
AWAL
KELAHIRAN BANK BTN
BTN lahir
pada masa yang cukup sulit. Lahirnya BTN juga mempunyai sejarah yang cukup
panjang dalam memperjuangkan keberadaannya. Perjuangan BTN telah dimulai sejak
Belanda menginjakkan kakinya pertama kali di Indonesia.
5
Puncak dari
perjuangan itu adalah pada tahun 1897, dimana pada saat itu di kenal sebagai
masa keramat.
Para pelaku
dalam pengembangan BTN pada saat itu yakin bahwa tahun itulah sebagai puncak
dari pada cikal bakal pendirian BTN. Hal ini disadari oleh adanya Koninklijk
Besluit No. 27 di Hindia Belanda atau dalam istilah Indonesia lebih familiar di
kenal dengan nama Surat Keputusan yang menyatakan adanya pendirian
POSTSPAARBANK.
Postspaarbank
ini berkedudukan di Batavia, yang saat ini lebih di kenal masyarakat dengan
nama Jakarta sebagai ibu kota Indonesia. Pendirian postspaarbank tersebut
mempunyai tujuan antara lain untuk mendidik masyarakat pada saat itu gemar
menabung sekaligus melalui pendirian postspaarbank ini mulailah di perkenalkan
lembaga perbankan secara luas, meskipun tentunya system perbankan yang ada pada
saat itu tidak sama dan jauh dari sempurna bila dibandingkan dengan system
perbankan pada saat ini.
Hingga
penghujung tahun 1931 peranan postspaarbank dalam penghimpunan dana masyarakat
terus menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik. Hal ini terbukti dengan
semakin banyaknya minat masyarakat pada saat itu untuk menaruh atau menyimpan
uangnya di bank. Sampai akhir tahun 1931, postspaarbank telah berhasil
menghimpun dana sebesar Rp. 54.000.000. sebuah jumlah yang sangat besar pada
masa itu.
Prestasi
yang berhasil di capai oleh postspaarbank tersebut sebetulnya sejalan dengan
kebijakan system desentralisasi yang dilaksanakan pada saat itu. Sejak
keberhasilan postspaarbank tersebut akhirnya membawa dampak positif dengan
mulai di bukanya empat kantor cabang Postspaarbank masing-masing di Makasar
(saat ini Ujung Pandang, Surabaya, Jakarta dan Medan).
Tahun 1941
kepercayaan masyarakat sudah mulai pulih kembali, yang di tandai dengan mulai
banyaknya masyarakat yang menabung uangnya pada Postspaarbank.
6
Berdasarkan
catatan sejarah, hanya dalam waktu singkat pada tahun yang sama telah berkumpul
dana dari masyarakat sebesar Rp. 58.800.000. sejarah kemudian tidak berhasil
mencatat keberhasilan Postspaarbank, karena setahun kemudian atau tahun 1942
denagn masuknya Jepang ke Indonesia, operasional Postspaarbank praktis
mengalami kemandegan karena telah di bekukan.
MASA
KEDUDUKAN JEPANG
Masuknya
Jepang ke Indonesia pada tahun 1942 telah merubah semua bentuk pemerintah dan
segala aspek kehidupan masyarakat di Indonesia sesuai dengan kehendak Jepang
yang berhasil mengusir Belanda pada saat itu dalam wilayah Indonesia. Secara
resmi pada tahun itu Jepang telah mengambil alih kekuasaan Belanda di Indonesia
dan Postpaarbank yang merupakan bank karya colonial Belanda di bekukan. Sebagai
gantinya pemerintah Jepang mendirikan TYOKIN KYOKU.
Pada
perinsipnya misi Tyokin Kyoku bentukan Jepang tidaklah jauh dengan maksud
dan tujuan Postpaarbank produk colonial
Belanda. Yaitu untuk mengajak masyarakat Indonesia gamar menabung. Namun Tyokin
Kyoku gagal dalam menjalankan misinya karena masyarakat menganggap bahwa
menabung melalui Tyokin Kyoku tersebut dirasakan adnya paksaan, sehingga dengan
sendirinya masyarakat enggan untuk melakukan penabungan pada saat itu. Meskipun
demikian Tyokin Kyoku Telah berhasil membuka cabang di Yogyakarta pada masa
itu.
Akhirnya
hanya dalam waktu tidak sampai tiga tahun, Jepang di usir dari Indonesia dan
sekaligus pada saat itu pula tepatnya tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia
memproklamasikan dirinya sebagai bangsa Indonesia yang merdeka. Dengan status
baru ini maka seluruh tatanan pemerintahan secara bertahap mulai di adakan
perubahan
7
MASA
KEMERDEKAAN
Tyokin Kyoku
sebagai peninggalan Jepang masa itu di ambil alih oleh pemerintah Indonesia dan
namanya di rubah menjadi KANTOR TABUNGA POS atau di singkat menjadi KTP.
Pembentukan KTP pada saat itu di prakarsai oleh Bapak Darmosoetanto selaku
Direktur utama KTP.
Dalam
perkembangan KTP pernah mendapatkan ujian pada tahun 1946 dengan adanya Agresi
Militer Belanda ke Indonesia. Dengan adanya Agresi ini maka KTP pada saat itu
tidak dapat bekerja denga aman. Dan dengan Agresi Belanda tersebut, pada
tanggal 19 Desember 1946 KTP dan kantor-kantor cabangnya yang telah tersebar di
Indoesia resmi di duduki oleh Belanda.
Agresi
Belanda nampaknya tidak berlangsung lama, karena pada bulan Juni 1949 Pemerintah Republik Indonesia
membuka kembali KTP menjadi BANK TABUNGAN POS REPUBLIK INDONESIA. Ada maksud
pemerintah pada saat itu menganti nama KTP menjadi BANK TABUNGAN POS RI. Dengan
pengantian nama itu pemerintah bermaksud membersihkan pekerjaan-pekerjaan KTP
yang kocar kacir. Hal ini tentunya dapat di maklumi mengingat KTP saat itu
hanya berumur pendek dengan tugas yang relatif berat. KTP hanya bekerja hingga
akhir tahun 1949.
Setelah masa
Kantor Tabungan Pos usai di tahun 1949, selanjutnya pemerintah Indonesia hanya
mengakui Bank Tabungan Pos RI sebagai lembaga tabungan. Usai dikukuhkannya Bank
Tabungan Pos RI ini sebagai satu-satunya lembaga tabungan di Indonesia, pada
tahun 1950 kemudian pemerintah mengganti namanya dengan nama BANK TABUNGAN POS.
BTN DI PERALIHAN JAMAN
Dengan
berakhirnya masa penduduk Jepang di Indonesia dan persiapan Indonesia menuju
kemerdekaan dalam arti yang seluas-luasnya, maka sejarah telah mencatat
perubahan kondisi itu sebagai masa peralihan jaman. Disebut demikian karena
adanya perubahan dari masa penjajahan ke masa kemerdekaan.
8
Dalam masa
Peralihan inilah tanpa disadari cikal bakal nama sebuah lembaga tabungan dengan
nama BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) itu terbentuk. Awal dari keputusan untuk
menentukan tanggal lahir dan menentukan nama menjadi BTN itu sebenarnya
diilhami dari pendirian Bank Tabungan Pos itu sendiri. Para pemrakarsa lahirnya
BTN saat itu telah menetapkan satu kebulatan tekad untuk meneruskan perjuangan
pendirian BTN. Memang sejarah pendirian BTN tidak terlepas dari Bank Tabungan
Pos yang mengilhami kelahirannya.
Bank
Tabungan Pos yang saat itu kembali dibuka (sempat dibekukan) berdasarkan UU
Darurat No.50 tahun 1950 tanggal 09 Februari 1950, telah mengilhami para
pendiri BTN untuk menjadikan tanggal tersebut sebagai tanggal lahir BTN. Latar
belakang dipilihnya tanggal tersebut sebagai tanggal lahir BTN tidak lain
karena terdapatnya jiwa dan semangat keberanian dalam menentukan sikap pada
kondisi yang tidak menentu pada saat itu. Karena pada tanggal tersebut diyakini
memiliki semangat patriotisme, maka resmilah tanggal tersebut diangkat sebagai
tanggal lahir BTN sekaligus mengganti nama Bank Tabungan Pos RI pada saat
itu.Dalam perjalanannya memang sempat terjadi perbedaan pendapat dalam
mengambil keputusan tentang tanggal lahir BTN tersebut. Ada sebagian pendapat
yang menyatakan dasar pendirian BTN didasarkan pada UU No. 20 tahun 1968, yang
sebelumnya didahului dengan lahirnya UU pokok perbankan No. 14 tahun 1967.
Tetapi ada sebagian pendapat yang menyatakan bahwa pendirian BTN itu didasarkan
UU Darurat No. 50 tahun 1950 yang diundangkan pada tanggal 09 Februari 1950.
Latar belakang ketetapan ini adalah sebelum diberlakukannya UU No. 20 tahun
1968 tersebut, telah diambil sikap untuk kembali membuka operasional Bank
Tabungan Pos RI melalui UU Darurat No. 50 tersebut. Jadi sudah ada yang melandasi
lahirnya BTN tersebut sebelum UU No.20 tahun 1968 diberlakukan. Akhirnya
setelah sempat menjalani tanggal lahir BTN pada tanggal 20 Desember setiap
tahunnya, maka melalui ketetapan Direksi No. 05/DIR/BIDIR/1993 tanggal 27
September 1993 kembali ditetapkan bahwa tanggal lahir BTN adalah tanggal 09
Februari 1950.
9
Mulai saat itu BTN diperingati setiap tanggal
09 Februari karena memang dia lahir pada tanggal tersebut.
DARI SEBUAH
UNIT KE INDUK YANG BERDIRI SENDIRI
Menjelang
jatuhnya ORDE LAMA atau akan di mulainya sebuah tatanan baru dalam sebuah orde
baru ( tahun 1964 ), pemerintah Indonesia pada saat itu sempat melakukan
tindakan untuk menyatukan seluruh bank-bank pemerintah yang ada pada saat itu
menjadi sebuah bank tunggal dengan nama masa itu BANK NEGARA INDONESIA.
Tindak
lanjut kemudian dari kebijakan pemerintah tersebut adalah dengan masa peralihan
sebelum di integrasi pada bank-bank pemerintah yang ada ( kecuali bank dagang
Negara ), maka masing-masing bank tersebut sempat dijadikan sebuah unit dari
bank tunggal tersebut. Selanjutnya dalam perjalanannya BTN merupakan sebuah
unit dari bank Negara Indonesia, dimana saat itu BTN masuk ke dalam unit V.
Kebijakan
pemerintah untuk menyatukan bank-bank pemerintah tadi ke dalam bank tunggal
yang akan di beri nama Bank Negara Indonesia ternyata tidak berlangsung lama.
Hal ini karena kekuasaan pada ORDE LAMA hanya berumur pendek. Dan dengan
beralihnya kekuasaan pada ORDE BARU, maka prakarsa pembentukkan bank tunggal
tersebut di kembalikan sebagaimana sebelumnya dan di atur kembali secara lebih
sehat. Maka dengan tumbangnya ORDE LAMA ke masa kejayaan ORDE BARU tersebut
telah membawa posisi BTN dari sebuah unit menjadi induk yang berdiri sendiri.
BTN SEBAGAI
BANK BUMN
Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 4 tahun 1963 Lembaga Negara
Republik Indonesia No. 62 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963, maka resmi sudah
Bank Tabungan Pos dig anti namanya menjadi BANK TABUNGAN NEGARA. Setahun
kemudian Undang-Undang No.2 tahun 1964 Lembaran Negara Republik Indonesia No.
51 di tetapkan Undang-Undang tentang Bank Tabungan Negara yang mencabut
Undang-Undang No. 36 tahun 1953 yang di ubah terakhir dengan peraturan
pemerintah pengganti Undang-Undang ( Perpu ) No. 4 tahun 1963.
10
Dengan
alasan program ekonomi, maka Bank Tabungan Negara diintegrasikan ke dalam Bank
Indonesia berdasarkan Ketetapan Presiden NO. 11 tahun 1965 dan diumumkan dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia NO. 57 yang berlaku sejak tanggal 21 Juni
1965, kemudian berdasarkan Penetapan Presiden NO. 17 tahun 1965., seluruh Bank
Umum Milik Negara termasuk Bank Tabungan Negara, beralih statusnya menjadi Bank
Tunggal Milik Negara, yang pada akhirnya berdasarkan Undang Undang NO. 20 tahun
1968 yang sebelumnya di prakarsai dengan Undana Undang darurat NO. 50 tahun
1950 tanggal 9 Febuari tahun 1950 resmilah sudah status Bank Tabungan Negara
sebagai salah satu Bank Milik Negara dengan tugas utama saat itu untuk
memperbaiki perekonomian rakyat melalui penghimpunan dana masyarakat terutama
dalam bentuk TABUNGAN. Pada awal berdirinya Bank Tabungan Negara memiliki modal
disetor yang sekaligus sebagai modal dasar pendirian BTN, yaitu sebesar Rp.
100.000.000 .
Kemudian
sejarah BTN mulai diukir kembali dengan di tunjuknya oleh Pemerintah Indonesia
pada Tanggal 29 Januari 1974 melalui surat materai keungan RI NO. B-49/MKI/1974
sebagai wadah pembiayaan proyek perumahan untuk rakyat. Sejalan dengan tugas
tersebut, maka mulai tahun 1976 mulailah realisasi KPR (Kredit Pembangunan
Rumah) pertama kalinya oleh BTN di Negara ini. Waktu demi waktu akhirnya trus
mengantar BTN sebagai satu-satunya Bank yang mempunyai konsentrasi penuh dalam
pengembangan bisns perumahan di Indonesia melalui dukungan KPR-BTN. Dan berkat
KPR pulalah BTN terus dihantarkan pada kesuksesannya sebagai Bank terpercaya,
handal dan sehat.
Pada tahun
1976 telah ditandai dengan sejarah realisasi KPR pertama kalinya di Indonesia.
Realisasi KPR tersebut adalah di kota Semarang dengan 9 unit rumah. Kemudian
pada tahun yang sama menyusul di kota Surabaya dengan 8 unit rumah sehingga
total KPR yang berhasil direalisasikan BTN pada tahun 1976 adalah sejumlah 17
unit rumah dengan nilai kredit pada saat itu sebesar Rp 37.000.000,-
11
Realisasi
KPR di Semarang dan Surabaya pada tahun 1976 tersebut kemudian diikuti
realisasi KPR di kota-kota lain. Sukses realisasi KPR tahun 1976 inilah
akhirnya membawa kesuksesan BTN dalam merealisasikan KPR pada tahun-tahun
berikutnya.
BTN SAAT INI
Sukses KPR
dengan realisasi pertama di Semarang pada tahun 1976 tersebut telah membawa
keyakinan manajemen BTN untuk menjadikan bisnis perumahan tersebut sebagai
bisnis utama BTN. Hal ini tampak jelas pada misi BTN yaitu melakukan tugas dan
usaha di bidang perbankan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi kearah kesejahteraan
rakyat banyak dengan mengkhususkan diri melaksanakan kegiatannya dalam bidang
pembiayaan proyek pembangunan perumahan rakyat.
Akhirnya
sejarah mencatat dengan sukses BTN dalam bisnis perumahan melalui fasilitas KPR
tersebut telah membawa status BTN ini menjadi PT. Bank Tabungan Negara
(Persero) pada tahun 1992. Status persero ini memungkinkan BTN bergerak lebih
luas lagi dengan fungsinya sebagai bank umum. Dan memang untuk mendukung bisnis
KPR tersebut, BTN mulai mengembangkan produk-produk layanan perbankan
sebagaimana layaknya bank umum. BTN juga memiliki produk Tabungan, Giro,
Deposito, ataupun layanan perbankan lainnya yang dimiliki oleh bank lain.
Sukses BTN
dalam bisnis KPR juga telah meningkatkan status BTN sebagai Bank umum menjadi
Bank Devisa pada tahun 1994. Layanan Bank dalam bentuk penerbitan Letter Of Credit (L/C), pembiayaan
usaha dalam bentuk dolar, dll bisa di berikan BTN dengan status tersebut.
12
Struktur
Organisasi Perusahaan

Gambar 2.1 :
Struktur Perusahaan PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
13
2.3 Kepegawaian
1. Branch Manager adalah kepala cabang yang
menjadi pemipin tertinggi di kantor cabang bank BTN
tersebut.
2. DBM Consumer adalah manager yang membawahi
tiap bagian atau seksi yang berhubungan langsung dengan nasabah, seperti
Customer Service dan Teller Service.
3. DBM Supporting bertugas membawahi Loan Admin,
Accounting, dan Transfer Processing.
4. DBM Commercial adalah manager BTN yang
bertugas mempromosikan produk-produk Bank BTN kepada masyarakat umum dengan
strategi pemasaran tertentu.
5. General Branch Manager bertugas mengatur
segala macam bentuk operasional kantor secara umum atau keseluruhan, seperti
anggaran yang dibutuhkan serta pengadaan barang-barang agar dapat memperlancar
kinerja para karyawan.
6. Accounting bertugas untuk membuat laporan
keuangan setiap harinya secara berkala dan mengatur jalannya operasional ATM
yang dimiliki oleh BTN Cabang Harapan Indah
7. Transfer Processing bertugas :
a)
Melakukan
proses administrasi nasabah giro
b)
Melakukan
proses transaksi pembayaran angsuran kredit
c)
Melakukan
proses angsuran maintenance KPR, non KPR dan kredit umum
d)
Melakukan
blokir saldo rekening
e)
Memproses
kiriman uang
f)
Memproses
inkaso rupiah
g)
Proses
transaksi klaim ATM link, ATM bersama dan ATM lainnya yang bekerjasama dengan BTN
h)
Memproses
transaksi RTGS
14
8. Loan Service bertugas melayani nasabah dalam
bidang perkreditan rumah (produk Bank BTN).
9. Loan Admin bertugas menangani perjanjian
kredit antara Bank dan debitur dihadapan notaris, serta mengelola dokumen
pokok, diantaranya Akta Jual Beli, Sertifikat, Pengakuan Hutang, dsb.
10. Teller Service bertugas :
a)
Melakukan
superervisi atas proses transaksi di loket
b)
Melakukan
otorisasi atas transaksi loket
c)
Melakukan
supervisi atas layanan di front liner
d)
Melakukan
supervisi atas aktivitas di kas besar
11. Customer Service bertugas :
a)
Memberikan
informasi kepada nasabah
b)
Melakukan
pemantauan rekening dan transaksi nasabah yang mencurigakan
c)
Melakukan
pelayanan administrasi seluruh jenis tabungan
d)
Melakukan
pelayanan administrasi deposit
e)
Melakukan
administrasi sertifikat deposito
f)
Melakukan
pelayanan administrasi ATM
g)
Melakukan
pendebetan buku rekening
h)
Melakukan
maintenance kepada nasabah
i)
Melakukan
maintenance kode BI di sistem SIBS
j)
Pemeliharaan
aplikasi nasaba
2.4. Disiplin
Kerja dan Keselamatan Kerja
Untuk
meningkatkan pelayanan kepada para nasabahnya PT. Bank Tabungan Negara
(Persero) cabang Bekasi membuat sebuah peraturan jam kerja yaitu :
·
Pada
hari senin s/d jumat masuk jam 07.30 WIB s/d 16.30 WIB
·
Pada
hari sabtu masuk jam 09.00 WIB s/d 15.00 WIB
15
Apabila
ada karyawan yang melanggar peraturan jam kerja maka karyawan tersebut akan
mendapatkan sangsi yaitu berupa surat peringatan 1 s/d 3 apabila lebih dari itu
maka akan diberlakukan PHK bagi karyawan tetap
maupun kontrak.
PT.
Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk memiliki visi dan misi sebagai pemicu dan
tolak ukur keberhasilan perusahaan, diantaranya:
Visi Bank BTN
Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan.
Misi Bank BTN
·
Memberikan
pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri terkait, pembiayaan
konsumsi dan usaha kecil menengah.
·
Meningkatkan
keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa dan jaringan
strategis berbasis teknologi terkini.
·
Menyiapkan
dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas, profesional
dan memiliki integritas tinggi.
·
Melaksanakan
manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan good
corporate governance untuk
meningkatkan Shareholder Value
·
Mempedulikan
kepentingan masyarakat dan lingkungannya.
16
Di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) juga terdapat nilai-nilai dasar
budaya dan 12 perilaku utama, diantaranya :
PELAYANAN PRIMA :
·
Ramah, sopan dan bersahabat
·
Peduli, pro aktif dan cepat
tanggap
INOVASI :
·
Berinisiatif melakukan
penyempurnaan
·
Berorientasi menciptakan
nilai tambah
KETELADANAN :
·
Menjadi contoh dalam
berperilaku baik dan benar
·
Memotivasi penerapan
nilai-nilai budaya kerja
PROFESIONALISME :
·
Kompeten dan
bertanggungjawab
·
Bekerja cerdas dan tuntas
INTEGRITAS :
·
Konsisten dan disiplin
·
Jujur dan berdedikasi
KERJASAMA :
·
Tulus dan terbuka
·
Saling percaya dan
menghargai
Selain itu, PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk juga
mengutamakan keselamatan kerja para karyawannya, diantaranya tabung pemadam di
setiap sudut ruangan serta pengadaan asuransi jiwa.
17
2.5 Jenis Bidang Usaha
PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk,
bergerak di bidang usaha jasa tabungan dan kredit, memiliki beberapa produk
yang dihasilkan di antaranya:
a)
Produk Dana:
Tabungan, Giro dan Deposito.
b)
Produk
Kredit:
ØKredit Konsumer: KPR BTN Sejahtera FLPP, KPR BTN Platinum, KPA BTN, Kredit Angunan
Rumah, Kring BTN, Kredit Ruko BTN, Kredit Bangun Rumah, Kredit Swadana BTN,
PRR-KB BTN Jamsostek, PUM-KB BTN Jamsostek, TBUM BAPERTARUM dan TBM BAPERTARUM
Ø Kredit Komersial: Kredit Yasa Griva/Kredit Konstruksi, Kredit Modal Kerja-Kontraktor
(KMK-Kontraktor), Kredit Modal Kerja-Industri Terkait Dengan Perumahan, Kredit
Investasi (KI), Kredit Inverstasi (KI) Terkait Dengan Perumahan dan Kredit
Usaha Rakyat (KUR)
c)
Jasa dan
Layanan: Kartu Kredit BTN, Kartu Debit BTN, Kiriman Uang, INKASO, Safe Deposit
Box, Money Changer, Bank Garansi, Payment Point, Real Time Gross Settlement
(RTGS), BTN Payroll, SPP Online BTN, Western Union dan iMobile BTN
18
2.6. Corporate Social
Responsibility Program
PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
pernah ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial guna menyejahterahkan
masayarakat sekitar di antaranya:
a)
BTN EDUCATION EMPOWERMENT PROGRAM (Pelatihan
Peningkatan Kualitas Guru)

Gambar 2.1 Pelatihan Peningkatan Kualitas Guru
Sebanyak 50 guru dan kepala sekolah dari 12
SD di Tangerang mengikuti program peningkatan kualitas guru“Education
Empowerment Program” yang diselenggarakan atas kerjasama Bank Tabungan
Negara (Bank BTN) dengan Putera Sampoerna Foundation. Pelatihan perdana
dilaksanakan di SDN Pamulang Permai – Tangerang, dan dibuka oleh Oni Febriarto selaku Corporate
Communication Departement Head Bank BTN dengan Vira
Soekardiman, selaku Director of Sales Putera Sampoerna Foundation.
Corporate Secretary Bank BTN, Rakhmat Nugroho
mengatakan, “Berdasarkan data dari Kementrian Pendidikan Nasional tahun 2009,
57.40% guru Indonesia berada di bawah syarat standar yang
diperlukan. Dilatarbelakangi oleh fakta tersebut, Bank BTN berinisiatif
meluncurkan “Education Empowerment Program” yang memfokuskan
diri kepada peningkatan kualitas guru mengingat pentingnya peran guru terhadap
masa depan generasi penerus bangsa.
19
Program ini juga merupakan bukti nyata
komitmen kami terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia”.
Program yang akan dilaksanakan selama6 bulan
di Tangerang tersebut akan melatih 50 guru dengan berbagai pelatihan antara
lain pelatihan manajemen kelas, kepemimpinan, profesionalisme dalam mengajar,
serta cara mengajar yang efektif.
Bank BTN selaku pemberi dana dari kegiatan
pelatihan guru ini mengutarakan “Salah satu fokus utama dari kegiatan tanggung
jawab Bank BTN kepada masyarakat luas adalah program yang menitikberatkan pada
upaya peningkatan kualitas pendidikan. Kami harap Education Empowerment
Program dapat memberikan manfaat dan nilai lebih kepada para tenaga
pendidik di Tanah Air dan turut mendukung langkah-langkah pemerintah dalam
program pencerdasan bangsa yang berkelanjutan” ujar Rakhmat Nugroho selaku Corporate Secretary Bank BTN.
b)
HUT KPR
ke-34 dengan PENANAMANAN 20.000 POHON
![]() |
Gambar 2.2 Penanaman 20.000
Pohon Secara massal
Didalam rangkaian acara peringatan HUT KPR
ke-34 dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) Bank
BTN, dilakukan penananaman pohon yang secara simbolis berlokasi di Perumahan
Mutiara Gading Permai di Kecamatan Mustika Jaya Bekasi.
20
Penanaman pohon ini bekerjasama dengan
Kementerian Kehutanan dengan penanaman tersebar di wilayah Bekasi, Cikarang,
Karawang, Tangerang, Bumi Serpong Damai, Karawaci, Ciputat, Depok, Bogor dan
Cibubur dengan jumlah sebanyak 20.000 pohon.
Penanaman
pohon dilakukan secara simbolis oleh Head
of Regional Office I Bank BTN Bpk. Yunan Harahap dengan melibatkan segenap
masyarakat dan siswa-siswa sekolah sehingga diharapkan penanaman pohon ini
tidak sekedar menanam tetapi juga merawat dan menumbuhkan kesadaran dan peduli
terhadap lingkungan hidup.
21
BAB III
URAIAN
PELAKSANAAN PRAKERIN
4.1 Prinsip Kerja
Prinsip
kerja yang penulis gunakan selama PRAKERIN di PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Persero,
ada empat prinsip kerja yaitu perencanaan untuk menentukan rencana kerja,
kecepatan dalam melakukan pekerjaan, ketelitian dalam pengecekan barang, dan
kekuatan yaitu tenaga yang dibutuhkan. Semua prinsip terebut adalah prinsip
kerja yang efektif penulis terapkan selama PRAKERIN di PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Persero, Tbk.
4.2
Alat
dan Bahan yang Digunakan
·
Alat yang digunakan pada saat
proses Register Dana Jaminan
Pada Berita Acara
diantaranya:
1.
Satu unit PC
2.
Alat tulis (spidol/pulpen)
·
Bahan yang digunakan :
1.
Kertas berita acara
22
4.3 Pelaksanaan Jenis Kegiatan
4.3.1
Jenis-Jenis
Kegiatan
Selama PRAKERIN di PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Persero,
Tbk selama hampir 1 bulan lamanya, penulis mengerjakan
jenis-jenis kegiatan diantaranya akan dijabarkan sebagai berikut :
Tanggal
|
Jenis
Kegiatan
|
02 September 2013
|
-Mengentri File-File Dokumen
Pokok
- Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara
-Menyetempel
Dokumen Yang Telah Di Entri
|
03 September 2013
|
-Mengentri File-File Dokumen
Pokok
-Menulis
No Pada IMB(Izin Mendirikan Bangunan)
-Register
Berita Acara (Mengubah Status Pelunasan Rumah (W) )
-Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara
|
04
September 2013
|
-Mengentri
Dokumen Berita Acara Bukti Penerimaan Dokumen
-Scanning Berita Acara
-Menyusun Dokumen
-Menulis
No Pada IMB(Izin Mendirikan Bangunan)
|
05
September 2013
|
-Menulis
No Pada IMB(Izin Mendirikan Bangunan)
-Scanning
Berita Acara
-Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara
|
06 September 2013
|
-Mengentri
Dokumen Berita Acara Bukti Penerimaan Dokumen
-Mengecek Nama Developer Dan Nama Notaris
-Mengecek IMB Didalam Dokumen
-Register
Berita Acara (Mengubah Status Pelunasan Rumah (W) )
|
09
September 2013
|
-Mengentri File-File Dokumen Pokok
-Stock Of
Name
-Scanning
Berita Acara
-Mengecek
Dokumen
|
10
September 2013
|
-Scanning
Berita Acara
- Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara
-Stock Of
Name
|
11
September 2013
|
-Mengentri File-File Dokumen
Pokok
-Mengecek
Dokumen Di Lemari Dokumen
-Foto copy
PK(Perjanjian Kredit)
|
12
September 2013
|
-Mengentri File-File Dokumen
Pokok
-Register Berita Acara (Mengubah Status Pelunasan Rumah (W) )
-Scanning
Berita Acara
-Mengecek
Dana Jaminan (SBS)
-Mengecek
Dokumen
- Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara
|
13 September 2013
|
-Scanning
Berita Acara
-Mengecek
Dana Jaminan(SBS)
-Mengentri File-File Dokumen
Pokok
-Memberi
Cap Stampel Pada Dokumen Yang Sudah Di Eintri
-Mengecek
Dokumen
-Mengambil
Dokumen Sesuai Berita Acara
|
16 September 2013
|
-Mengentri File-File Dokumen Pokok
-Mengambil
Dokumen Sesuai Berita Acara
-Scanning
Berita Acara
|
17
september 2013
|
-Mengentri File-File Dokumen Pokok
-Mengambil
Dokumen Sesuai Berita Acara
-Mengecek
Dokumen
|
18
September 2013
|
-Mengecek
Dana Jaminan (SBS)
-Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara
-Mengecek
Perlengkapan Dokumen Sekuritas
-Menyetempel
Dokumen Yang Sudah Di Entri
|
19
September 2013
|
-Mengentri
File-File Dokumen Pokok
-Mengecek
Dana Jaminan
-Mengecek
Perlengkapan Dokumen Sekuritas
-Foto Copy
PK, PHKUM,STF,IMB
-Mengambil
Dokumen Sesuai Berita Acara
|
23
September 2013
|
-Scanning Berita Acara
-Mengentri
Dokumen Pokok
-Mengambil
Dokumen Sesuai Berita Acara
-Register Berita Acara (Mengubah Status Pelunasan Rumah (W) )
|
25 September2013
|
-Scanning Berita Acara
-Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara
-Mengecek
Perlengkapan Sekurititas
|
26 September 2013
|
-Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara
-Mengecek
Perlengkapan Sekurititas
-Menyusun
Dokumen
|
27
September 2013
|
-Scanning Berita Acara
-Mengambil Dokumen Sesuai Berita Acara
-Megecek
Sertifikat Dan Memasukkan Dalam Dokumen
|
22
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
5.1
Hasil
Setelah
proses Register Dana Jaminan
Pada Berita Acara, tahap
yang selanjutnya adalah Register Berita Acara (Mengubah Status Pelunasan Rumah
(W) ). Fungsi dari meregister dana jaminan tersebut adalah untuk memudahkan
penulis dalam meregister kembali dana jaminan pada saat mengubah status
pelunasan, karena tanggal pelunasan rumah disesuaikan dengan tanggal dana
jaminan tersebut.
Pada saat Register Dana
Jaminan, pastikan semua berita acara telah dicek satu per satu tanpa ada yang
terlewat, karena jika hal itu terjadi maka pada saat tahap Mengubah Status
Pelunasan tidak akan tertera tanggal dana jaminan tersebut dan berakibat
kesalahan yang cukup rumit untuk diselesaikan, mengingat berita acara yang di
register adalah berkas-berkas dari tahun 2007 sampai hari ini.
23
BAB V
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
yang penulis telah laksanakan selama kurang lebih 1 bulan dari tanggal 2 September 2013 sampai
dengan 30
September 2013
di PT. Bank Tabungan Negara
(Persero), Tbk memberikan banyak sekali manfaat dan
keuntungan bagi penulis, diantaranya penulis memperoleh tambahan ilmu
pengetahuan yang sebelumnya tidak diperoleh di sekolah.
Penulis juga dapat menerapkan pengetahuan
yang diperoleh saat di sekolah ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya dan
selain itu penulis juga memperoleh pengalaman bagaimana dalam bekerjasama dan
menjalin relasi yang baik antara karyawan dengan penulis.
Selain itu, selama pelaksanaan PRAKERIN
membuat penulis mengetahui bahwa penulis dapat belajar bertanggung jawab dalam
ketelitian, kecepatan dan memeriksa kembali suatu barang yang akan di proses
sehingga tidak terjadi kesalahan data dan tidak melakukan kerja ulang.
6.2 Saran
·
Saran untuk PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
1.
Alat pendukung kerja
ditambah, seperti alat tulis (terutama pensil dan penghapus) dan scanner.
2.
Melaksanakan K3 pada saat berada
di lingkungan pabrik.
·
Saran untuk SMK Negeri 1 Tambun
Utara
Memperluas
kerja sama dengan pihak perusahaan sehingga dapat mempermudah penerimaan
siswa-siswi yang ingin melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).
24
DOKUMENASI
25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar